Keliru, Klaim Ini Video Proses Evakuasi Jenazah Awak KRI Nanggala 402
Video berjudul "KRI Nanggala Hancur.! Detik Detik Proses Evakuasi jenazah Awak KRI Nanggala 402" beredar YouTube. Video ini beredar setelah, pada 21 April 2021 lalu, kapal selam KRI Nanggala 402 milik TNI Angkatan Laut hilang kontak saat mengikuti latihan tempur di perairan Bali, lalu dinyatakan tenggelam ke dasar laut.
Dalam thumbnail video itu, terdapat teks yang berbunyi "Hancur Berkeping Keping Ya Allah Kondisi Kru Memprihatinkan". Kanal ini mengunggah video berdurasi 10 menit 5 detik tersebut pada 27 April 2021. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 4,3 juta kali dan disukai lebih dari 37 ribu kali.
Gambar tangkapan layar video yang beredar di YouTube yang berisi klaim keliru terkait evakuasi kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim itu, Tim CekFakta Tempo mula-mula menonton video itu secara menyeluruh. Tempo juga memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVid, lalu gambar-gambar ini ditelusuri dengan reverse image tool Google dan Yandex.
Hasilnya, ditemukan bahwa tidak satu pun cuplikan dalam video tersebut yang memperlihatkan proses evakuasi jenazah awak KRI Nanggala 402. Video tersebut merupakan gabungan dari beberapa cuplikan yang berbeda.
Di bagian awal, video itu memperlihatkan pernyataan Ade Supandi, Kepala Staf TNI AL pada periode 2014-2018, yang diwawancarai oleh CNN Indonesia. Di kanal YouTube-nya, CNN Indonesia mengunggah video itu pada 26 April 2021 dengan judul “Evakuasi Badan Kapal KRI Nanggala 402”.
Cuplikan video berikutnya memuat pernyataan ahli hidrografi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Wiwin Windupranata, dan pengamat militer Universitas Indonesia (UI), Andi Widjajanto. Video ini diunggah oleh Kompas TV ke kanal YouTube-nya pada 26 April 2021 dengan judul, “Penjelasan Ahli Hidrografi Soal Kemungkinan Evakuasi Jenazah dan Pengangkatan Badan KRI Nanggala 402”.
Selanjutnya, merupakan cuplikan yang memperlihatkan suasana konferensi pers terkait KRI Nanggala 402 yang dimuat oleh Kompas TV di kanal YouTube-nya pada 24 April 2021. Video itu berjudul “Ini Penampakan 6 Serpihan Barang yang Diduga Milik Kapal Selam KRI Nanggala 402”.
Terkait narasi yang terdapat dalam video itu, yang dibacakan oleh narator, juga berasal dari beberapa artikel yang berbeda. Narasi pada bagian awal video identik dengan isi artikel Jpnn.com pada 25 April 2021 yang berjudul “TB Hasanuddin Ungkap Fakta Mengejutkan tentang KRI Nanggala 402”.
Narasi berikutnya merupakan pernyataan duka cita dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dimuat oleh Sindonews.com pada 25 April 2021 dalam artikelnya yang berjudul “53 Awak KRI Nanggala-402 Gugur, Kapolri: Ini Kesedihan dan Kehilangan Bagi Polri”.
Adapun narasi yang terdapat di akhir video identik dengan isi artikel yang dimuat oleh Rmol.id pada 26 April 2021. Artikel ini berjudul “Tenggelamnya KRI Nanggala-402 Dinilai Bertolak Belakang Dengan Anggaran Besar Kemenhan, GMNI: Presiden Harus Evaluasi Prabowo”.
Terkait thumbnail video tersebut, yang memuat sebuah foto yang memperlihatkan sebuah proses evakuasi di bawah laut, foto itu telah beredar di internet setidaknya sejak 2016 silam, jauh sebelum peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402 pada 21 April 2021 lalu.
Foto itu pernah diunggah di situs Imgur.com pada 23 Oktober 2016. Foto tersebut diberi keterangan "Extracting corpse from underwater airplane wreck, training exercise".
Evakuasi KRI Nanggala 402
Hingga artikel ini dimuat, TNI AL dan tim evakuasi belum melaporkan temuan jenazah awak kapal selam KRI Nanggala. Pada 25 April 2021, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan bakal mengupayakan pengangkatan badan KRI Nanggala. "Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait, khususnya International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (Ismerlo), apa yang bisa dilakukan dengan kondisi seperti ini," ujarnya.
Kerja sama dengan Ismerlo disebut sangat diperlukan karena lokasi tenggelamnya kapal selam itu berada di kedalaman 838 meter. Butuh upaya dan fasilitas yang jauh lebih maju untuk mengangkat kapal dari laut dalam seperti itu. Yudo berkomitmen untuk mengangkat kapal ini. Secara lebih spesifik, keinginan mengangkat badan kapal selam itu juga muncul dari keluarga besar Korps Hiu Kencana, satuan kapal selam di TNI AL.
Tawaran bantuan dari negara-negara yang tergabung dalam Ismerlo sebenarnya juga telah ada. Namu,n Yudo mengatakan pengajuan bantuan merupakan keputusan pemerintah dan harus mendapat persetujuan dari petinggi negara. "Saya akan mengajukan kepada Panglima TNI dan nanti akan berjenjang ke atas dan tentunya sudah ada keputusan kita akan angkat kapal itu," kata Yudo.
Terkait jenazah awak kapal KRI Nanggala, seperti dikutip dari Kontan.co.id, akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur. Menurut Yudo, proses evakuasi juga akan dikoordinasikan dengan para pihak terkait. "Evakuasi nanti kita ke Surabaya, atau sesuai permintaan keluarga karena di Banyuwangi ini ada tiga orang juga," tuturnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video tersebut merupakan video proses evakuasi jenazah awak KRI Nanggala 402, keliru. Tidak satu pun cuplikan dalam video tersebut yang memperlihatkan proses evakuasi jenazah awak kapal selam KRI Nanggala. Hingga artikel ini dimuat pun, TNI AL dan tim evakuasi belum melaporkan temuan jenazah awak kapal selam KRI Nanggala.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id