Berita Terkini dari Ibu Bupati Karawang, Yang Menjadi Korban Begal Payudara Malu Melapor .
Bupati Karawang Cellica Nurrchdiana menyebut begal payudara harus diberi pelajaran.
Ia pun meminta korban tak perlu takut melapor.
Bupati Karawang Cellica Nurrchdiana menyayangkan adanya aksi tak senonoh yang akhir-akhir ini terjadi.
Ia meminta korban tak takut melapor ke polisi.
"Jangan malu dan takut melapor. Orang itu harus dikasih pelajaran," ujar Bupati Karawang Cellica Nurrchdiana ditemui di Gedung Singaperbangsa, Komplek Kantor Pemkab Karawang, Jumat (9/4/2021).
Pemkab Karawang melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A), kata Cellica, bersedia melakukan pendampingan bagi korban.
"Pendampingan dari P2TP2A. Karenanya kami berharap korban mau melapor. P2TP2A tempatnya di Aljihad," ungkap dia.

Korban Enggan Lapor Polisi
Pemkab, kata dia, akan berupaya meningkatkan patroli malam dan menambah penerangan di tempat sepi.
"Kita akan menambah penerangan," Cellica.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Barat Wawan Wartawan yang juga konsen dalam pendampingan isu-isu perempuan menyebut perlunya pendampingan terhadap korban begal Payudara.
Termasuk untuk melapor ke polisi.
"Kami berharap P2TP2A lebih responsif terhadap kasus anak dan perempuan. Jangan menunggu korban melapor, lebih baik jemput bola," kata Wawan.
Kasus penyimpangan seks di Karawang masuk kerawanan kamtibmas
Di samping itu, Wawan menilai Pemkab Karawang dan Kepolisian perlu menyikapi secara intensif kasus begal payudara yang belakangan ini marak terjadi.
"Kasus bekal payudara dan Eksibionisme (memamerkan alat kelamin) yang terjadi belakangan ini di beberapa titik di wilayah Karawang perlu disikapi secara intensif oleh pihak kepolisian dan pemerintah daerah," ujar Wawan kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (9/4/2021).
Maraknya aksi peyimpangan perilaku seks itu, kata Wawan, menunjukan salah satu kerawanan khamtibmas.
Sehingga menurutnya kepolisian dan polisi pamong praja (Satpol PP) Karawang meningkatkan giat cipta kondisi.
"Pemerintah daerah juga diminta segera memperbaiki dan memasang lampu penerangan jalan di titik yang sepi dan gelap," ungkap Wawan.

Korban Mengaku Sangat Trauma
Diberitakan sebelumnya, dua perempuan di Karwang menjadi korban begal payudara pada 7 April 2021.
Aksi terjadi dalam semalam dengan pelaku mempunyai ciri-ciri yang sama.
Salah satu korbannya, S (19), mengaku sangat trauma.
Aksi begal payudara marak di Karawang, Jawa Barat.
Dalam semalam, ada dua wanita yang menjadi korban pelecehan seksual itu.
Aksi begal payudara diunggah oleh akun Instagram @karawangkekinian yang mendapat aduan dari dua pengikutnya.
Dalam unggahannya, disebutkan aksi cabul itu dialami korban pada 7 April 2021.
Aksi ini terjadi pada hari yang sama dengan korban sebelumnya, Jalan Ronggowaluyo, Telukjambe Timur, Karawang.
Hanya waktunya berbeda. Korban pertama, V, mengalami pelecehan seksual di depan Universitas Singaperbangsa Karawang sekitar pukul 00.02 WIB.
Lalu korban kedua, S, mengalami kejadian serupa sekitar pukul 00.30 WIB di pertigaan arah Ulekan.
Pada kedua kasus itu, ciri-ciri pelaku sama.
Ia mengendarai motor bebek bernomor polisi T 4020 LM.
Pelaku memakai jaket loreng dan celana pendek warna hitam.
Kepada Kompas.com, S (19) bercerita, ia merasa ada pengendara motor yang mengikutinya.
Ia pun sempat curiga.
Lalu tiba-tiba pelaku melakukan aksi begal payudara.
"Saya langsung teriak ada begal. Saya kata-katain kasar," ujar S melalui telepon, Kamis (8/4/2021).
S kemudian berupanya mengejar pelaku namun ketinggalan jejak.
Ia pun sempat ditanya oleh sekelompok pemuda lantaran melihatnya berhenti di sisi jalan.
Akibat kejadian itu, S mengaku sangat trauma.
Ia sempat mendatangi rumah sakit untuk berkonsultasi.
"Sampai di rumah saya menangis. Saya tidak terima," ungkap dia.
Meski begitu, S enggan membuat laporan polisi.
Ia mengaku takut. Apalagi ia tidak bercerita kepada keluarganya perihal apa yang ia alami.
"Saya ketemu sama petugas Satreskrim (Polres Karawang) dan ke Instagram," ungkap dia.
Polisi lakukan penyelidikan
Kasat Reskrim Polres Karawang Oliestha Ageng Wicaksana ketika dikonfirmasi Kompas.com menyebutkan, pihaknya telah menyelidiki kasus itu.
"Petugas kami telah mendatangi alamat yang memiliki nomor polisi tersebut, ternyata bukan (pelaku). Diduga nomor polisi yang digunakan palsu," ungkap Oliestha.
Meski begitu, ia berharap para korban membuat laporan polisi.
Sebab, polisi membutuhkan informasi detail terkait terduga pelaku. Tujuannya untuk memudahkan penyelidikan.
"Imbauannya mau melapor kalau ada kejadian. Minta informasi dari seluruh masyarakat terkait terduga pelaku," ungkap Oliestha.
Oliestha mengungkapkan, perlu peran serta masyarakat untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di malam hari diminta berhati-hati, termasuk kaum perempuan.
"Perlu peran serta dan kerja sama masyarakat untuk mencegah kejadian berulang," ungkap dia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Karawang Geram Aksi Begal Payudara Marak: Pelaku harus Diberi Pelajaran, Korban Jangan Takut Lapor Polisi" dan "Begal Payudara Kian Marak di Karawang, Korban Enggan Lapor Polisi",