Ya Allah, Masih Ingat dengan Gadis Cilik Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Videonya Viral, Begini Kondisinya
Fida Gadis Cilik yang Selamat dari Erupsi Gunung Semeru kabar dari tim relawan @littleproject.idn
-- Peristiwa erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) kemarin meninggalkan banyak duka.
Terutama bagi warga yang bermukim dekat dengan Gunung Semeru.
Warga yang tak kaget dengan erupsi Gunung Semeru berlarian dari rumah mereka menyelamatkan diri.
Video yang merekam detik-detik warga berlarian ramai di media sosial.
Nah, masih ingatkah Anda dengan salah satu sosok bocah perempuan yang berlarian secepat mungkin sambil mengangkat roknya, kini ia menjadi sorotan.
Dikutip dari @littleproject.idn, salah satu kelompok relawan yang membantu warga terdampak mengabarkan kondisi gadis cilik itu.
Dialah Fida, anak perempuan berkerudung berlari kencang saat di video yang tersebar di media sosial terkhusus WhatsApp ketika awal-awal terjadi erupsi Semeru.
"Itulah video yg membuat kami tersentak betapa gawatnya situasi saat itu, awan abu-abu yang membumbung tinggi siap menyergap orang-orang dibawahnya," Jelasnya
Saat itu Fida sedang mengaji seperti biasanya, sampai tiba-tiba gemuruh letusan Semeru pun menyentakan semua orang, sang Ustadz langsung menginstruksikan agar murid-muridnya berlari menyelamatkan diri.
Insting Fida yang saat itu sangat takut membuat dia lari sekenceng-kencangnya bagaimana caranya agar selamat.
"Dia hanya berpikir untuk Lari dan terus berlari.Masjid menjadi pilihannya untuk berlindung, tempat yang membuat dia merasa menjadi aman akan ancaman bahaya," jelasnya
Seluruh orang kalut akan kengerian saat itu, aroma kematian sudah didepan mata dan Fida entah dimana tidak diketahui oleh sanak keluarganya.
Sampai saatnya aman baru masyarakat mencari mana-mana keluarganya yang menghilang.
"Dan Alhamdulillah Fida selamat dalam perlindungan Allah disalah satu rumah Allah. 6 jam Fida bertahan di dalam Masjid sampai dia diketemukan pukul 9 malam oleh sanak keluarganya," jelasnya.
Mengingat peristiwa saat pertama kali Gunung Semeru meletus, Hujan abu vulkanik terjadi di kawasan Gunung Semeru, yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Salah satu gunung tertinggi di Indonesia itu menyemburkan abu vulkanik dan asap pekat berwarna abu-abu, Sabtu (4/12/2021).
Akibat dari erupsi itu sejumlah warga yang rumahnya berada di kawasan kaki Gunung Semeru berhamburan.
Terlihat dalam video yang beredar anak-anak, pria dan wanita berlarian sembari berteriak Allahuakbar melihat peristiwa alam itu.
Asap pekat melambung tinggi ke langit melihat besarnya erupsi yang keluar dari Gunung Semeru.
Sebelumnya, di tahun ini Gunung Semeru juga kembali mengeluarkan lava sejauh 1 kilometer mengarah ke Besuk Kobokan.
Guguran lava pijar Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu teramati pada pemantauan Kamis (27/8/2021) siang.
Selain itu, gempa letusan dan embusan juga terjadi.
Menurut data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), letusan terjadi sebanyak 46 kali, hembusan 10 kali, guguran 4 kali dan tektonik jauh 3 kali.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo membenarkan aktivitas vulkanik tersebut.
"Secara visual teramati terjadi 3 kali letusan berwarna putih kelabu sejauh 100-500 kilometer mengarah ke barat.
Setelah itu ada 4 kali guguran dari puncak (Jonggring Saloko) 100-1000 meter ke arah Besuk Kobokan," katanya.
Aktivitas tersebut merupakan hal yang normal.
Wawan memastikan Gunung Semeru masih berstatus tetap waspada level II.
"Sampai saat ini menurut laporan dari para pengamat status waspada level II," ujarnya.
Kendati demikian, masyarakat diminta untuk selalu waspada membaca karakteristik Gunung Semeru.
Warga diimbau tidak beraktivitas dalam beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan. Sebab tempat tersebut merupakan jalur aliran lava.
"BPBD menghimbau kepada masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 5 kilometer di sektor lereng selatan – tenggara serta memaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai," pungkas Wawan.