Masyaallah, Cerita Panjang Dorce Gamalama Ganti Kelamin dari Laki-laki Jadi Wanita, Tetap Terangsang Jika Tersentuh. Mari Kita Doakan Semoga Bunda Dorce Cepat Sembuh. Amin
SuaraSumbar.id - Dorce Gamalama kembali menjadi perbincangan publik. Lebih-lebih saat penyanyi transgender itu menderika sakit dan aktif di media sosial.
Dorce lahir sebagai seorang laki-laki. Kemudian, karena dorongan dari dalam dirinya, akhirnya artis senior serba bisa ini memutuskan untuk mengganti kelaminnya melalui operasi pada tahun 1983 di Surabaya.
Setelah melalui proses konsultasi dan tahapan lain yang cukup panjang dan lama, akhirnya Dorce mempercayakan proses operasi pergantian kelamin kepada Prof DR, dr. Johansyah Marzuki yang memiliki keahlian atau spesialis bedah plastik.
Menurut Dorce dan dokter yang menanganinya, operasi itu berjalan sukses. Dorce pun sangat gembira ketika diwawancara paska operasi.
“Dokter, kau adalah manusia yang selama ini aku impikan. Walaupun aku terlahir sebagai seorang yang lain daripada yang lain, tapi kau telah membuat aku manis daripada yang lain,” kata Dorce dalam sebuah wawancara acara Angin Malam yang dipandu Dewi Hughes di salah satu stasiun TV swasta tahun 2002 silam.
Kala itu, Dorce mengaku menjadi lebih percaya diri setelah menjalani operasi pergantian kelamin.
“Ini dokter luar biasa sekali, dia membikin orang yang tadinya nggak percaya diri jadi percaya diri,” tambahnya.
Bahkan, saking percaya dirinya setelah diubah kelaminnya melalui operasi, dia bahkan tak segan melempar joke ke host acara tersebut, Dewi Hughes.
“Sebenarnya kita cuma berbeda tipis aja. Kau kelak bisa beranak, aku cuman bisa kasih enak,” ujarnya.
Sang dokter pun mengungkap perihal operasi perubahan kelamin yang dilakukan pada Dorce. Dokter Johansyah mengatakan, jika tim dokter yang mengoperasi Dorce telah mengubah dengan menghilangkan alat kelamin laki-lakinya dan membentuk alat kelamin wanita.
“Sebenarnya baik labia mayor, labia minor yaitu bibir-bibir yang membentuk kelamin wanita itu memang dibuat (untuk Dorce),” katanya.
Dia menerangkan, alat kelamin laki-laki untuk Dorce dibuat dari alat kelamin wanitanya.
”Dibuat dari alat kelamin laki-laki yang tadinya berbentuk lain. Itu yang diubah sedemikian rupa menjadi bentuk yang baru. Termasuk lapisan-lapisan alat kelamin (bentuk) ‘baru’ juga mengambil kulit yang hidup dari sekitarnya,” jelasnya.
Dikarenakan diambil dari kulit atau jaringan hidup, maka urat saraf yang juga ada di jaringan tersebut tetap ada di alat kelamin ‘baru’ Dorce.
“Jadi rasa-rasa (jika tersentuh) juga tetap ada. Karena tidak ada yang dibuang, tetap ikut bersama dengan kulit dan jaringan di bawahnya, hanya bentuknya saja yang diubah,” terangnya.
Dia menambahkan, karena itu jika dilakukan rangsangan terhadap organ yang telah mengalami operasi perubahan kelamin, maka masih akan tetap bisa terasa.
“Pada hakikatnya, merasakan kenikmatan di sana itu tidak hanya dari kelamin bukan? Mestinya kenikmatan itu bisa dari yang lain-lain juga. Tetapi, yang dari kelamin pun masih tetap ada (rasa jika dirangsang),” jelasnya.
Sang dokter juga menjelaskan, dari sekian pasien yang dia temui, dirinya melihat jika keinginan untuk merubah kelamin tersebut, tidak muncul secara tiba-tiba.
”Itu sudah ada sejak kecil. Jadi bukan pada waktu itu (saja) timbulnya keinginan itu, sudah dibentuk mulai kecil,” jelasnya.
Bahkan, menurutnya, sejak lahir sudah terbentuk keadaan yang mendukung untuk para pasiennya melakukan upaya perubahan kelamin pada saat dewasa.
“Mulai lahir kebanyakan begini, beliau-beliau yang kita operasi itu yang biasa kita sebut penderita transeksual, itu memang sejak lahir sudah demikian,” jelasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, sedari awal para penderita transeksual ini sudah mengalami banyak perubahan sebelum dilakukan operasi.
“Jadi kita tidak mengubah secara total, mereka sudah berubah dengan sendirinya, kita hanya menambahkan poin terakhir dengan memberikan aksentuasi pada alat kelaminnya,” ujarnya.