Kisah Pilu Korban Kecelakaan Balikpapan, Fatmawati Masih Genggam Kue Jualan saat Jasadnya Dievakuasi - Beranda Selebritis

Kisah Pilu Korban Kecelakaan Balikpapan, Fatmawati Masih Genggam Kue Jualan saat Jasadnya Dievakuasi

  

 


Resita (20) tak menyangka sama sekali, ibunda tercintanya turut menjadi korban kecelakaan maut yang terjadi Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Jumat (21/1/2022).

Sang ibu yaitu Fatmawati pagi itu seperti biasa berangkat ke pasar membawa kue jualannya.

Fatmawati seorang ibu yang rajin mencari nafkah untuk keluarga.

Dia nyaris tanpa absen menjajakan kue setiap hari.

Namun naas pagi itu adalah akhir dari hidupnya.

Nurhayati jadi korban kecelakaan maut di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ibu tiga anak itu tewas sambil menggenggam kue jualannya di simpang Muara Rapak, lokasi utama kecelakaan Balikpapan pada Jumat (21/1/2022)

Fatmawati meninggalkan 3 orang anak bernama Resita (20), Muhammad Baihaqi atau Abi (18) dan Aurel (13).

Anak pertama Fatmawati, Resita tak menyangka bahwa sang ibunda dan adik laki-lakinya terlibat dalam kecelakaan maut yang juga menelan nyawa sang ibu.

Kaget juga sekalinya bukan kecelakaan biasa, luar biasa malahan," tuturnya sperti dikutip dari TribunKaltim.co.

Resita mengaku sempat kalang kabut dan tak tahu kemana tubuh sang ibu yang ternyata telah tak bernyawa (meninggal di tempat) dibawa.

Aku sempat ke Klinik Ibnu Sina dan RSUD Beriman tapi ternyata Mama itu langsung dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo menggunakan pikap yang kebetulan melintas di situ juga," katanya.

"Karena memang ambulans nggak ada yang ready di situ pada saat itu," tambahnya.

Pada saat kejadian kecelakaan lalu lintas maut yang melibatkan sang ibu dan sang adik, Resita mengaku sedang menyiapkan keperluan suaminya yang akan berangkat bekerja.

"Saya lagi ngurusin suami pada saat dikabarin itu, kok tumben Handphone (Hp) saya tiba-tiba bunyi pagi-pagi karena nggak pernah ada yang menghubungi saya sepagi itu, ternyata sepupu saya, anaknya bu Ratna," jelasnya.

Resita menjelaskan setiap hari ibunya memang berjualan kue dan mengantarkan ke beberapa tempat di Balikpapan, contohnya di Borobudur dan Pandansari.

"Ibu itu setiap hari memang jualan kue, nggak pernah libur," katanya.

"Pada saat meninggal itu pun katanya si Abi, Mama masih menggenggam plastik kue yang mau dititipkan ke Pasar Pandansari," lanjutnya.

Ia menambahkan, tangan ibunda baru dilepaskan dari plastik kue yang terus digenggamnya hingga nyawanya tak terselamatkan dan meninggal dunia di atas aspal itu, ketika akan dinaikkan ke pikap dan dilarikan ke RSKD.

Keempat korban tersebut dinyatakan meninggal dari 2 rumah sakit yang berbeda yakni RSKD Balikpapan dan RSUD Beriman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunKaltim.co dari ekspedisi, seluruh korban kecuali Fatmawati, diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.

Adapun penerbangannya, melalui satu maskapai yang sama dengan tujuan Jakarta untuk transit terlebih dahulu dengan perkiraan tiba 19.00 Wita, Jumat (21/1/2022).

Setelah tiba di Jakarta, satu jenazah bernama Jon Effendi Harahap dipulangkan ke Padang Lawas, dengan lebih dulu mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Pengakuan Sopir Truk
Kepolisian Daerah Kalimantan Timur telah mengamankan pengemudi atau sopir truk tronton yang menyebabkan kecelakaan beruntun di kawasan Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022).

Menurut keterangannya, pengemudi terkait yang bernama Muhammad Ali selamat meski mencelakai hingga 21 orang akibat tak dapat kendalikan kendaraan bertonase besar yang dikendarainya.

Disebutkan bahwa kala itu, Ali ingin membawa muatan kapur ke kawasan Kampung Baru Kalimantan Barat. Ia memutuskan untuk lewat jalur terkait karena biasa dilaluinya.

"Terus lewat situ dan sudah ganti gigi, tapi ternyata rem blong," kata Ali dalam keterangan kepolisian, Jumat seperti dilansir kompas.com.

Saat kali pertama kejadian, yang ia ingat ialah menabrak sepeda motor. Kemudian truk tak kunjung dapat dikendalikannya hingga total terdapat 10 kendaraan yang diseruduk truk Ali.

Rinciannya, empat sepeda motor, dua mobil pribadi, dua angkutan umum, dan dua mobil pikap.

"Seingat saya yang pertama kali tertabrak itu motor," katanya.

Dari kecelakaan itu, empat orang tewas dan satu orang kritis. Sedangkan, 21 orang lainnya mengalami luka berat dan ringan.

Dalam kesempatan terpisah, Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo menyatakan bahwa awalnya tercatat bila lima nyawa yang meninggal setelah dilakukan pihak pemeriksaan pukul 11.54 WITA.

Namun, kemudian kepolisian meralatnya menjadi korban meninggal berjumlah empat orang dan satu kritis.

Adapun kronologis kecelakaan bermula dari truk tronton bermuatan kontainer 20 kaki yang mengangkut kapur pembersih air bergerak menuju Kampung Baru, Balikpapan Barat.

Truk bernomor polisi KT-8534-AJ itu dikendarai MA (48). Begitu tiba di depan Rajawali Foto, sang sopir mulai mengurangi persneling dari empat ke tiga.

Saat berada di depan Bank Mandiri, persis jalan turunan simpang Muara Rapak, rem truk sebesar 20 ton itu diduga blong alias tak berfungsi.

Akibatnya, truk tersebut meluncur dan menabrak pengendara yang sedang berhenti mengantre menunggu pergantian lampu merah di traffic light Muara Rapak

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel