Nur vida saat di kunjungi beberapa relawan dipengungsian
LUMAJANG, NOLARINDO.COM – Masih teringat dengan bocah perempuan dalam rekaman video yang lari terbirit-birit sambil mengangkat rok panjangnya saat Awan Panas turun dari puncak Semeru, sabtu (4/12) lalu.
Gadis kecil itu bernama Nur Vida saat peristiwa mengerikan itu terjadi dia bersama teman-temannya sedang belajar mengaji di salah satu Madrasah Diniyah di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang Jawa Timur.
Tanpa ada peringatan tiba-tiba terdengar suara gemuruh bersamaan dengan turunnya awan panas yang melanda desanya, termasuk Madrasah tempat ia belajar mengaji.
Karena panik dan takut bocah 7 tahun ini langsung lari sekencang-kencangnya menuju ke mesjid yang jaraknya 300 meter dari tempat ia ngaji.
“Pas lagi belajar, iya lari ke masjid ketemu bik Lina saudara, takut baju kena lumpur.” ungkapnya.
Nur Vida Gadis Kecil yang Lari Saat Erupsi Gunung Semeru Landa Desanya Di mesjid tempat, dia menyelamatkan diri, Vida berusaha tegar, namun dia hanya mencari ibunya yang tak tahu keberadaannya. “Takut, tapi gak nangis cuma cari ibu.” kenang bocah yang pengen jadi dokter ini.
Sedangkan kedua orangtuanya, Totok dan Henny ibunya juga berusaha menyelamatkan diri lari keluar rumah.
“Saat kejadian itu saya lagi di tetangga sebelah, terus ada yang bilang ada lava, terus lari menyelamatkan diri bersama bapaknya.” kata Henny ibu kandung Vida.
Saat berlari, Henny sambil mencari anak semata wayangnya. Baru enam jam kemudian mendapat kabar jika anak gadisnya diselamatkan oleh saudaranya. “Saya pasrah wes saat itu sudah petang, jam 9 malam baru ketemu Vida di rumah saudara.” ujarnya.
Kini, rumah, sekolah dan Madrasah tempat Vida belajar hancur dilanda Awan Panas Semeru.
Henny berharap, Pemerintah segera menyelesaikan rencana relokasi dengan menyiapkan fasilitas umum utamanya sekolah, agar buah hatinya bisa melanjutkan mengejar cita-citanya menjadi dokter. (Gri)