Istri Seorang Polisi Tuntut Keadilan Polisi, Ditelanjangi di Jalan Pelakunya Tidak Ditahan - Beranda Selebritis

Istri Seorang Polisi Tuntut Keadilan Polisi, Ditelanjangi di Jalan Pelakunya Tidak Ditahan


zoom-inlihat fotoAnggota Bhayangkari di Mamuju Tuntut Keadilan Polisi, Ditelanjangi di Jalan Pelakunya Tidak Ditahan
TRIBUN TIMUR/NURHADI
Hj Siar saat ditemui Tribun Timur di Cafe NS depan Rutan Kelas IIB Mamuju. 



Istri seorang polisi di Mamuju, Sulbar, Hj Syamsiar atau Jie Siar, meminta keadilan kepada penegak hukum atas penganiayaan yang dialami enam bulan lalu.

Jie Siar mengaku dianiaya oleh lima orang. Kejadiannya pada 1 November 2020 di tengah jalan Ahmad Kirang, Mamuju, tetap di depan Rujab Wakil Bupati.

Bahkan, rekaman video kajadian itu viral di media sosial. Jie Siar nyaris di telanjangi di tengah jalan oleh pelaku bernama Amriana Hamka dengan kerabatnya.


Awalnya mereka janjian di media sosial facebook dan benar-benar bertemuan dan duel.

Namun, Hj Siar mengaku menjadi korban, karena dikeroyok dan wajahnya disiram lombok yang sudah diblender oleh pelaku.

Kepada Tribun Timur, Jie Siar mengaku telah melaporkan lima orang pelaku ke Polda Sulbar, dia menilai proses hukum yang berjalan tidak transparan.

"Kejadian pada tanggal 1 bulan sebelas itu, saya dikeroyok oleh laki-laki dan perempuan, awalnya masalah peran status di facebook, itu efek Pilkada yang memanas, saya mendatangi lapangan Ahmad Kirang, tapi tau-taunya mereka (pelaku) sudah ada disana membawa lombok, ini perencanaan pak,"kata Hj Siar saat ditemui tribun-timur.com, di cafe NS depan Rutan Mamuju, Jumat (16/4/2021).

Hj Siar meminta penegak hukum, agar lima pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka termasuk Amriani Hamka yang menjadi lawan utamanya, ditahan.

"Awalnya saya melapor, memang dilayani dengan baik, dia (polisi) bilang ke agar tidak ada pembalasan, jadi saya menenangkan keluar dan teman-teman karena saya dijanji laporan saya akan ditangani dengan baik, tapi sampai saat ini pelaku tidak pernah di tahan, ada apa dengan penyidik,"katanya.

Dia mengaku cukup bersabar selama enam bulan karena masih mengikuti aturan sebagai seorang Bhayangkari. Makanya dia tetap tenang dan beberapa kali ke Polda Sulbar mempertanyakan laporannya.


"Saya banyak kali ke Polda mempertanyakan, tapi sampai sekarang saya tidak pernah dikasi surat tanda terima laporan, saya selalu disuruh bersabar, saya juga dijanji setelah Pilkada akan ditahan pelaku, Pilkada sudah selesai dan sudah ada bupati baru, tapi belum juga ditahan, ada apa ini pihak kepolisian,"ujarnya.

Jie Siar mengaku sangat menyesalkan penegak hukum karena sampai saat ini belum melakukan penahanan. Dia menilai, polisi dalam hal ini penyidik tidak profesional.

"Saya dengar kabar katanya berkasnya sudah mau P21, sudah mau dilimpahkan ke jaksa hari Rabu minggu depan, saya tuntut disini tegakkan keadilan buat saya, tahan tersangka walaupun cuma dua hari sebelum dilimpahkan ke jaksa, karena saya dijanji oleh polisi akan melakukan penahanan,"tuturnya.Dikatakan, ada beberapa polisi selama ini yang menjanjikan dia untuk menahan para tersangka, tapi sampai sekarang belum ada penahanan.

"Ada apa ini, saya ini keluar besar polisi, seorang Bhayangkari, ada apa polisi, ada apa penegak hukum, saya ini sudah ditelanjangi di jalan, muka saya dilomboki, dipukuli, lengkap visum saya sudah siap semua, tapi kenapa saya tidak mendapat keadilan,"tegasnya.

Dia mempertanyakan penagak hukum dalam hal ini penyidik yang seorang mengistimewakan tersangka, padahal dia sendiri adalah keluarga besar polisi.

"Benar-benar tidak ada keadilan buat saya. Sekali lagi kepada penegak hukum, tolong keadilan buat saya, saya menduga polisi ada kongkalikong, karena berbeda bicara awal dan sekarang, sampai saya mau ambil pengacara tapi dibilangi tidak usah nanti dibantu, tapi apa yang terjadi sekarang, tidak ada keadilan buat saya,"pungkasnya.

Kata dia, andai dari awal ia akan tahu seperti ini penanganan laporannya, lebih baik menggunakan hukum rimba saja.

"Apakah penegak hukum bisa menjamin kalau tidak ada keadilan buat saya tidak akan terjadi apa-apa, keluarga saya sudah bersabar, sudah enam bulan, makanya sekali lagi saya minta pelaku ditahan biar cuma dua hari saja, sebelum dilimpahkan ke kejaksaan karena kejaksaan tinggal melanjutkan,"tuturnya.

Dia juga mengaku awalnya memaklumi polisi tidak menahan tersangka karena sementara hamil enam bulan saat kejadian, tapi sekarang sudah melahirkan.

"Saya menagih janji polisi sekarang, mana janjimu penegak hukum, saya tidak terima atas ketidakadilan ini,"ucapnya.

Diketahui, suami Hj Siar bernama Endeng berpangkat Bripka dan berdinas di Polresta Mamuju. Jabatan BA Sat Tahti Polresta Mamuju


Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel